JIKA UMAT ISLAM MEMILIH PEMIMPIN KAPIR MAKA MAKMUMNYA KAPIR DAN TINGGAL MENUNGGU AZAB ALLAH YANG AKAN MENIMPA {{{ LIHAT PENJELASAN DI BAWAH INI }}} TOLONG DI SEBARKAN ARTIKEL INI DEMI AKIDAH KITA AMIIIN
Febi Rizki Rinaldi, mahasiswa pembuat video penolakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sama dengan koleganya Boby, yang datang dari UI, Febi menggunakan almamater UNJ berwarna hijau serta mengambil latar universitas.
Febi yang disebut seseorang aktivis Gema Pembebasan ini menyerukan menolak Ahok sebagai gubernur DKI. Febi mengakui berikan seruan untuk umat Islam supaya tidak pilih Ahok lantaran kafir.
Perbuatan Febi itu juga memetik pro-kontra. Sebagai mahasiswa, ia dituding sudah menggulingkan gosip SARA. Namun Febi mempunyai argumen, apa yang dikerjakannya imbauan untuk orang Islam serta tidaklah SARA.
“Kecuali bila kita menyuarakan tolak Ahok lantaran Ahok itu keturunan Tiongkok, nah, ini baru SARA. Itu yang perlu kita mengerti gosip SARA. Apakah kita kaji bareng-bareng, kita buka komunitas diskusi, benarkah pernyataan kafir itu SARA. Dengan cara bhs kafir itu yaitu datang dari bhs Arab yang berarti diluar serta itu yaitu arti yang baku yang ada pada Al-quran tak dapat digantikan dengan kata lain. Nah, bila tidak ingin dimaksud kafir, ya dipelajari, ” terang Febi didapati di kampusnya di Rawamangun, Jaktim, Kamis (8/9/2016).
“Yang menginginkan saya tegaskan saat umat Islam pilih kafir jadi tinggal tunggulah azab Allah saja, ” sambungnya.
Febi juga sadar dengan konsekwensinya. Dia sendiri siap di panggil pihak universitas.
“Saya bakal penuhi panggilan itu. Bagaimanapun mereka yaitu orangtua saya, ” paparnya.
Febi memberikan, apa yang dia kerjakan tidaklah politik praktis serta black campaign.
“Yang kita angkat yaitu syariah serta khilafah. Mengenai untuk kami memanglah pemimpin itu mesti muslim serta itu juga bukanlah satu prasyarat saja. Ada prasyarat lain yakni Bi-Iqomati Syaria’ah (membangun hukum Islam) serta itu dengan khilafah. Yang kita berikan bukanlah politik praktis, yang kita berikan yaitu dakwah Islam. Bila islam apa masalahnya bila dengan atribut UNJ. Kita juga bukanlah mengatasnamanakan UNJ seperti pernyataan sikap. Ini gerakan mahasiswa serta ini kan gerakan mahasiswa universitas, seperti organisasi yang lain. Mengenai menggunakan atribut UNJ, lantaran saya mahasiswa UNJ, yang menginginkan saya tonjolkan kalau ada mahasiswa yang menyuarakan Islam, ” papar dia.
Post a Comment