ABELASAN DESA DI PROBOLINGGO RAWAN BENCANA LETUSAN GUNUNG BROMO {{{ LEHAT PENJELASAN DI BAWAH INI }}} BANTU SHARE YA ?


Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi menyampaikan, 19 desa di Probolinggo masuk dalam lokasi rawan bencana (KRB) III erupsi Gunung Bromo yang mempunyai ketinggian 2. 329 mtr. dari permukaan laut. " Kami telah memetakan tiga KRB untuk erupsi Gunung Bromo di Probolinggo yaitu KRB I dalam radius 5 km., KRB II radius 10 km., serta KRB III radius 15 km. dari kawah aktif Gunung Bromo, " kata Dwijoko waktu di konfirmasi berkaitan dengan meningkatnya status Gunung Bromo jadi siaga di Probolinggo, Jawa Timur, Senin (26/9/2016).
BERITA REKOMENDASI
Bromo Siaga, Kesibukan Warga di Desa Paling dekat Tetaplah Normal
Petugas TNBTS Sterilisasi Wisatawan dari Lautan Pasir Bromo
Bromo Siaga, Kesibukan Bandara Abdulrachman Saleh Normal
Pusat Vulkanologi serta Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menambah status Gunung Bromo yang ada di perbatasan Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Malang, serta Lumajang dari siaga (Level II) jadi siaga (Level III) terhitung mulai sejak 26 September 2016 jam 06. 00 WIB. " Kami telah memperoleh info berkaitan dengan kenaikan status Gunung Bromo, tetapi kami menanti surat resmi dari PVMBG atas penambahan status Bromo jadi siaga, setelah itu lakukan beberapa langkah yang dibutuhkan di lapangan, " katanya. Data di BPBD Probolinggo terdaftar sejumlah 19 desa yang masuk KRB III yang menyebar di tiga kecamatan yang terdampak erupsi Gunung Bromo yaitu 11 desa di Kecamatan Sukapura, lima desa di Kecamatan Sumber, serta tiga desa di Kecamatan Lumbang. " Keseluruhan jumlah masyarakat yang ada di 19 desa di lereng Gunung Bromo itu sejumlah 37. 000 jiwa dengan jumlah 11. 982 kepala keluarga, " tuturnya. Menurut dia, BPBD Probolinggo bakal lakukan rapat koordinasi dengan beberapa pihak berkaitan dengan penambahan status gunung sebagai satu diantara destnasi wisata andalan di Jawa Timur itu. " Insya Allah besok Selasa (27 September), kami bakal lakukan rapat koordinasi dengan pihak Pos Penilaian Gunung Api (PPGA) Bromo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tokoh kebiasaan suku Tengger, hingga kebijakan yang di ambil nanti tak bertentangan dengan tetua kebiasaan suku Tengger, " tuturnya. Data kesibukan teratur Gunung Bromo pada 26 September 2016, dengan cara visual terpantau cuaca cerah sampai mendung, angin tenang-sedang, suhu 10-18 derajat celcius, Gunung Bromo tampak terang sampai kabut, asap kawah teramati putih tipis-tebal, desakan lemah-sedang, tinggi asap sekitar 50-600 mtr. dari puncak kawah kearah barat-timur, dan tercium bau belerang enteng. Sedang dengan cara seismik pada 25 September 2016 terdaftar gempa tremor dengan amplitudo maksimum 0, 5-22 milimeter serta menguasai 4 milimeter, hingga kesimpulannya Gunung Bromo berstatus siaga. " Dengan status siaga itu, PVMBG mereferensikan pengunjung, wisatawan, orang-orang, serta pendaki tak diijinkan masuk lokasi dalam radius 2, 5 km. dari kawah aktif Gunung Bromo, " kata Kepala Sub Bagian Penilaian serta Penyelidikan Gunung Api Lokasi Barat PVMBG, Hendra Gunawan.
Diberdayakan oleh Blogger.