Tidak Adakah Yang Lebih Penting Dari Kasus Pembunuhan Mirna Ketimbang Berita Yang Menyangkut Kepentingan Bangsa
Mudah-mudahan publik kurang bodoh untuk menelan mentah-mentah serta meyakini kalau masalah pembunuhan Mirna lebih utama daripada berita-berita yang menyangkut kebutuhan bangsa.
Proses persidangan pembunuhan Mirna Salihin dengan judul pembunuhan Jessica kopi sianida, sekarang ini semakin menemukan titik kemuakan sendiri di mata umum.
Titik kemuakan orang-orang itu disebabkan oleh penayangan yang melebihi porsinya sendiri di media tv berita.
pembunuhan-mirna
illustrasi
Hampir semuanya media tv berita menayangkan dengan cara live dan jadikan permasalahan itu kajian di tiap-tiap acara diskusi yang disiarkan tv tersebut
Ironinya media tv itu yaitu tv berita, tanpa ada perlu menyebutkan namanya, bukankah negeri ini lebih luas serta lebih kompleks dari pada cuma mengulas serta menayangkan permasalahan pembunuhan kopi bersianida?
Negeri ini ada berita mengenai
pemangkasan biaya tunjangan guru serta desa, namun pada akhirnya mesti hilang, kalah oleh acara diskusi kajian pembunuhan kopi bersianida.
Negeri ini ada berita soal
penyanderaan WNI di Filipina yang semestinya jadi berita dari hari ke hari lantaran menyangkut keselamatan nyawa manusia. Namun kembali pada, semuanya mesti ‘mengalah’ oleh pembunuhan kopi bersianida.
Negeri ini nyaris hancur lantaran perkembangan ekonomi yang tidak berhasil meroket, harga komoditas yang tidak kunjung turun, utang yang jadi tambah tak tanggung-tanggung. Pemerintah membutuhkan satu pengalihan prima.
Belajar dari permasalahan terlebih dulu, atensi dan empati warga Indonesia dengan gampang di bangun melalui masalah kriminalitas beraroma konspirasi.
Sempatkah terbayangkan besarnya cost peliputan berita persidangan yang perlu dijamin oleh keluarga Mirna hingga mereka bisa bermain dengan opini bila Mirna yakni korban pembunuhan yang dikerjakan oleh Jessica?
Media seperti punya niat tidak untuk berdiri di samping Jessica.
Seakan sistem pembunuhan kopi bersianida ini yakni deception atau umum dimaksud ‘pengalih’ perhatian mata rakyat dari kabar berita kurang baik atau keadaan negatif yang tengah dihadapi oleh pemerintah negeri ini
Apakah benar sekian? Lantaran cuma kebutuhan dari sebagian yang memiliki media beritalah yang tahu ‘agenda terselubung’ ini.
Post a Comment